Pages

Showing posts with label ayam bangkok. Show all posts
Showing posts with label ayam bangkok. Show all posts

Tuesday, March 19, 2013

MENCETAK AYAM PETARUNG YANG TANGGUH




Ayam sabung adalah ayam jantan atau ayam jago yang dipelihara khusus untuk diadu. Karena itu, ayam sabung disebut juga ayam aduan. Hobi mengadu ayam sudah dikenal lama di Indonesia. Buktinya, banyak cerita rakyat yang tokoh-tokohnya memiliki ayam aduan tangguh, seperti Ciung Wanara, Kamandaka, dan Cindelaras.

Jenis ayam yang biasa dijadikan ayam sabung adalah ayam bangkok. Ayam dari negeri gajah putih ini mempunyai postur lebih besar dibandingkan ayam lokal. Ayam bangkok juga memiliki daya tahan tubuh yang hebat dan susunan tulang yang kuat. Selain itu, naluri bertarungnya juga tajam.

Sebenarnya, negeri kita memiliki jenis ayam aduan yang cukup beragam, seperti ayam wareng (Madura) dan ayam kinantan (Sumatra). Namun, ketangguhan ayam sabung lokal belum mampu menyaingi ayam bangkok

Karakteristik Ayam Sabung

Berdasarkan karakteristiknya dalam bertarung, jenis ayam sabung dibedakan menjadi dua, yaitu ayam jalu dan ayam pukul.

Ayam jalu bertarung dengan gaya slugger, yaitu gesit dan lincah. Adapun, ayam pukul bertarung dengan gaya fighter. Mereka lebih agresif dalam menghadapi lawan. Ayam jalu siap bertarung pada usia 18 bulan, sedangkan ayam pukul pada usia 12 bulan. Baik ayam jalu maupun ayam pukul yang akan diadu harus belum pernah kawin.

Ayam jalu memiliki ciri fisik berikut.

Bentuk kepala kecil dan agak panjang dengan jengger lentur dan tipis. Biji mata kecil, bundar, dan agak masuk ke dalam. Bentuk paruh agak panjang dan kuat.
Tubuh ramping dengan leher agak panjang. Bulu tubuh dan ekornya lebat.
Pergelangan kaki kecil, bulat, dan kering. Memiliki taji sepanjang sekitar 2 cm. Posisinya dekat jari kelingking dan searah jari luar.

Ayam pukul memiliki ciri fisik berikut

Bentuk kepala agak besar dengan jengger kecil dan kaku. Tulang alis menonjol dan paruh agak pendek.
Ukuran tubuh dan kekar, dengan tulang yang kuat. Bulu tubuhnya lebat dan kaku. Berotot kuat di bagian kaki, leher, bahu, ujung leher, dan sayap.
Ruas kaki kurang teratur, tetapi keras dan kuat. Di bagian belakang kaki, tepatnya di bawah taji, terdapat benjolan.

Pemilihan Bibit atau Bakalan

Bakalan ayam sabung biasanya diperoleh dari keturunan ayam jago yang pernah menjadi juara. Bakalan baru bisa dipilih setelah ayam berumur lima bulan. Pada umur ini, susunan tulang dan ciri-ciri khusus, seperti warna bulu, bentuk kepala, taji, bulu sayap, dan naluri bertarung sudah mulai terlihat.

Bibit ayam sabung yang tangguh harus memenuhi kriteria berikut.

Berasal dari garis keturunan ayam aduan yang tangguh.
Sehat dan tidak cacat.
Mewarisi pola dan gaya bertarung ayam pejantan indukannya.
Memiliki bagian-bagian tubuh dengan kriteria ideal.

Perawatan

Perawatan sangat berpengaruh pada kondisi badan, mental, dan naluri bertarung ayam sabung. Perawatan meliputi pemberian pakan yang baik dan perawatan kesehatan. Untuk menjaga kesehatannya, ayam sabung harus sering dimandikan dan dijemur pada pagi hari.

Ada berbagai macam makanan pokok untuk ayam aduan. Pakan yang baik harus mengandung nutrisi lengkap, yaitu karbohidrat dan vitamin. Jenis-jenis makanan pokok untuk ayam sabung antara lain, beras merah, jagung, dan gabah.
Untuk menjaga stamina, ayam aduan perlu diberi makanan tambahan. Makanan tambahan tersebut berupa telur, bawang putih, bawang merah, madu, gula jawa, asam jawa, tomat, daun pepaya, dan kecambah.

Ayam rentan terhadap serangan penyakit pada pergantian musim, yaitu sekitar bulan Februari dan Agustus. Karena itu, menjelang pergantian musim, ayam sebaiknya divaksinasi. Kebersihan kandang juga harus lebih dijaga.

Untuk menjaga kesehatannya, ayam perlu diberi vitamin secara teratur. Vitamin dicampur dengan air minum dan diberikan sehabis makan. Dosis vitamin tidak perlu berlebihan. Jika overdosis, pencernaan ayam akan terganggu.

Pelatihan Fisik dan Mental

Pelatihan fisik sebaiknya dilakukan setelah ayam diberi makan, yaitu pada pagi atau sore hari. Gerakannya disesuaikan dengan fungsi bagian tubuh yang dapat membentuk kekuatan otot. Bagian-bagian tubuh yang memerlukan latihan adalah leher, lutut, pangkal jari, pangkal paha, bahu, dan perut bagian belakang.

Selain fisiknya, mental ayam sabung juga perlu dilatih. Pelatihan mental bertujuan mempertajam naluri bertarung. Caranya dengan menghadapkan ayam dengan sparring partner (lawan adu) yang seimbang. Dua hari sebelum pertarungan, pelatihan dihentikan. Ayam ditempatkan di kandang tersendiri yang terjaga kebersihannya. Masa istirahat ini diperlukan untuk memulihkan tenaga setelah pelatihan.

Masa Pensiun

Setiap 15 bulan, ayam mengalami rontok bulu dan bulu-bulu baru akan tumbuh. Masa ini disebut masa ngurak. Pada masa ngurak, ayam tidak boleh diadu.

Setelah mengalami masa ngurak tiga kali, yaitu pada usia 3,5 – 4 tahun, ayam sabung memasuki masa pensiun. Setelah pensiun, ayam sabung dapat dijadikan pemacek atau pejantan. Pemacek mantan juara biasanya akan menurunkan anak-anak yang tangguh.


sumbernya di sadur dari buku " MENCETAK AYAM BANGKOK yang TANGGUH "


Ukuran ayam berdasarkan berat


Berikut ini ukuran ayam berdasarkan berat
 Untuk ukuran ayam Jantan :
1. ukuran 5 =2 kg s/d 2,5Kg.
2. ukuran 6 = 2,6kg s/d 3,0 Kg.
3. ukuran 7 = 3,1 kg s/d 3,5 kg.
4. ukuran 8 = 3,6 kg s/d 4,0 kg
5. ukuran 9 = 4,0 kg s/d 4,5 Kg
6. ukuran 10 = 4,6 kg s/d 5,0 Kg

Untuk ukuran ayam betina :
1. ukuran 5 =1,5 kg s/d 2 Kg.
2. ukuran 6 = 2,1kg s/d 2,5 Kg.
3. ukuran 7 = 2,6 kg s/d 3,0 kg.
4. ukuran 8 = 3,1 kg s/d 3,5 kg
5. ukuran 9 = 3,6 kg s/d 4,0 Kg
6. ukuran 10 = 4,1 kg s/d 4,5 Kg



Adapun pengelompokan tersebut buat ayam aduan adalah sebagai berikut :
Kelas Terbang : 2,8kg - 2,89 kg
Kelas Bantam : 2,9 - 2,99kg
Kelas Bulu : 3,0 - 3,09kg
Kelas Ringan : 3,1-3,19kg
Kelas Welter : 3,2 - 3,29kg
Kelas menengah : 3,3 - 3,39kg
Kelas menengah super : 3,4 - 3,49kg
Kelas berat ringan : 3,5 - 3,59kg
Kelas Cruiser : 3,6 - 3,69kg
Kelas Berat : 3,7kg - keatas

Asal Mula nama ayam bangkok


Ayam bangkok pertama kali dikenal di Cina pada 1400 SM. Ayam jenis ini selalu dikaitkan dengan kegiatan sabung ayam (adu ayam). Lama-kelamaan kegiatan sabung ayam makin meluas pada pencarian bibit-bibit petarung yang andal. Pada masa itu, bangsa Cina berhasil mengawinsilangkan ayam kampung mereka dengan beragam jenis ayam jago dari India, Vietnam, Myanmar, Thailand dan Laos. Para pencari bibit itu berusaha mendapat ayam yang sanggup meng-KO lawan cuma dengan satu kali tendangan.

Menurut catatan, sekitar seabad lalu, orang-orang Thailand berhasil menemukan jagoan baru yang disebut king’s chicken. Ayam ini punya gerakan cepat, pukulan yang mematikan dan saat bertarung otaknya jalan. Para penyabung ayam dari Cina menyebut ayam ini: leung hang qhao. Kalau di negeri sendiri, ia dikenal sebagai ayam bangkok.

Asal tahu saja, jagoan baru itu sukses menumbangkan hampir semua ayam domestik di Cina. Inilah yang mendorong orang-orang di Cina menjelajahi hutan hanya untuk mencari ayam asli yang akan disilangkan dengan ayam bangkok tadi. Harapannya, ayam silangan ini sanggup menumbangkan keperkasaan jago dari Thailand itu.

Konon, pada era enam puluhan di Laos nongol sebuah strain baru ayam aduan yang sanggup menyaingi kedigdayaan ayam bangkok. Namun setelah terjadi kawin silang yang terus-menerus maka nyaris tak diketahui lagi perbedaan antara ayam aduan dari Laos dengan ayam bangkok dari Thailand.

Ada kebiasaan yang berbeda antara sabung ayam di Thailand dan negara kita. Di Thailand, ayam yang bertarung tak diperbolehkan memakai taji atau jalu. Alhasil, ayam yang diadu itu jarang ada yang sampai mati. Kebalikannya di Indonesia, ayam aduan itu justru dibekali taji yang tajam. Taji justru menjadi senjata pembunuh lawan di arena.

Di Indonesia, hobi mengadu ayam sudah lama dikenal, kira-kira sejak dari zaman Kerajaan Majapahit. Kita juga mengenal beberapa cerita rakyat yang melegenda soal adu ayam ini, seperti cerita Ciung Wanara, Kamandaka dan Cindelaras. Cerita rakyat itu berkaitan erat dengan kisah sejarah dan petuah yang disampaikan secara turun-temurun.

Kota Tuban, Jawa Timur diyakini sebagai kota yang berperan dalam perkembangan ayam aduan. Di sini, ayam bangkok pertama kali diperkenalkan di negara kita. Tak ada keterangan yang bisa menyebutkan perihal siapa yang pertama kali mengintroduksi ayam bangkok dari Thailand.

Sebetulnya, jenis ayam aduan dari dalam negeri (lokal) tak kalah beragam, seperti ayam wareng (Madura) dan ayam kinantan (Sumatra). Namun ayam-ayam itu belum mampu untuk menyaingi kedigdayaan ayam bangkok.

sumber; http://databerita.com/asal-mula-nama-ayam-bangkok/

Monday, March 18, 2013

Macam-macam warna bulu ayam bangkok aduan


Salah satu bagian menarik dari penampilan ayam aduan adalah warna bulunya. Warna bulu ayam jago begitu beragam. Ada beberapa penghobi yang justru suka mengoleksi berbagai warna tapi ada juga yang fanatik pada warna-warna tertentu.

Berikut adalah beberapa nama ayam berdasarkan corak dan warna bulunya:

WIRING
Bulu ayam bangkok jantan yang paling populer dan berkelas adalah warna wiring. Corak warna ini adalah terdiri dari warna dasar hitam dengan bulu rawis leher dan rawis ekor berwarna kuning kemerahan. Jika warna rawis yang dominan adalah kuning keemasan, maka disebut sebagai WIRING KUNING. Jika warna rawis cenderung merah tua kecoklatan disebut WIRING GALIH.

WANGKAS
Berbeda dengan wiring yang memiliki warna dasar hitam, ayam wangkas memiliki warna dasar yang hampir sama dengan rawisnya yaitu kuning kemerahan. Jika warna bulu cenderung kuning keemasan disebut WANGKAS EMAS dan jika warna lebih gelap kemerahan disebut dengan WANGKAS GENI.

KLAWU
Warna klawu memiliki warna dasar abu-abu. Jika rawisnya berwarna gelap atau abu-abu kehitaman disebut dengan KLAWU KETHEK dan jika rawisnya berwarna kuning kemerahan disebut KLAWU GENI.

BLOROK
Warna blorok adalah kondisi ketika bulu ayam berwarna totol-totol dan merupakan kumpulan dari berbagai warna. Warnak blorok yang sederhana biasanya hanya terdiri dari warna dasar putih bertotol hitam dengan rawis berwarna merah. Namun warna blorok akan dianggap istimewa jika kombinasi warna dasarnya lengkap, yaitu putih, hitam, merah dan hijau dengan rawis putih kemerahan. Warna ini disebut dengan BLOROK MADU.

JRAGEM
Warna ini adalah warna hitam, berikut rawisnya. Jika kulit tubuh, paruh, mata serta sisiknya hitam semua, disebut warna CEMANI. Untuk ayam bangkok jarang yang memiliki warna ini. Warna ini biasanya terjadi bila ada garis keturunan yang bersilangan dengan ayam kampung jenis Cemani.

JALI
Warna jali adalah warna blirik yang merupakan campuran beberapa warna tapi dalam noktah atau garis-garis kecil. Ini berbeda dengan blorok yang cenderung berpola totol. Jarang ayam bangkok yang berwarna jali. Ada orang tertentu yang sangat memburu bangkok asli dengan warna ini karena kelangkaannya dan berkesan eksotis.

PUTIH
Ayam bangkok dianggap berbulu PUTIH SETA bila ayam bangkok berbulu putih semua baik warna dasar maupun waris. Beberapa ayam jenis ini ada juga yang memiliki rawis warna lain tetapi warna dasarnya adalah putih.

Warna-warna ayam di atas adalah warna-warna utama. Dalam persilangan lebih lanjut bisa saja masing-masing warna memiliki varian yang beragam. Sebagian pengadu menganggap warna sebagai standar kualitas. Warna WIRING dan WANGKAS adalah warna paling berkelas dibanding warna-warna lain.